Sabtu, 26 Mei 2012

Tidur Ketindihan Hantu???


Tidur Ketindihan Hantu???





Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya!

Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Jalan Paling Berkelok Di Dunia


Jalan Paling Berkelok Di Dunia


Lombard Street di San Francisco yang dikenal sebagai jalan satu arah di Russian Hill, menghubungkan antara Hyde dan Jalan Leavenworth, Jalan sempit ini memiliki delapan tikungan tajam (atau switchbacks) yang telah mendapatkan julukan menjadi jalan paling berkelok di dunia. Desain switchback itu lahir dari kebutuhan untuk mengurangi tingkat kecuraman alami bukit itu 27 %, yang terlalu curam untuk kendaraan yang melaju naik.

Tapi Anehnya , jalan ini sekarang digunakan untuk lalu lintas satu jalur yaitu menuruni bukit. Jalan yang berkelak kelok itu panjangnya sekitar 400 meter dan dibatasi dengan taman bunga yang cantik dan terlihat asri.








Jumat, 25 Mei 2012

Foto luarbiasa di dalam tubuh manusia

Berikut ini adalah empat foto-foto dahsyat, kalau tidak doleh disebut indah dari dalam tubuh manusia. Kalau tidak ada keterangannya, pasti kita tidak akan menyangka kalau gambar-gambar tersebut tidak berasal dari dalam tubuh kita. Silakan disimak...

1. Ini adalah foto dari lapisan dalam lambung pada saat keracunan makanan



2. Kristal-kristal ini seolah-olah indah ,tapi ini adalah batu yg menyebabkan sakit pada saat pipis [ atau dikenal dgn istilah dng kencing batu]



3. Ini adalah struktur-struktur urat seperti karet yg ditemukan dalam otak yang berfungsi untuk melindungi otak terhadap shock dan benturan2 keras



4. Apa anda melihat seolah-olah setangkai bunga mawar yg sedang berkembang? sebenarnya ini adalah bentuk lapisan dalam anus / dubur manusia.

Kamis, 24 Mei 2012

Misteri Pasir Hisap

Pasir hidup adalah mekanisme paling unik alam semesta, ia mungkin terpendam di pantai tepi sungai atau bahkan mungkin di halaman belakang sekitarnya, dengan tenang menunggu orang-orang mendekat, membuat orang sulit maju ataupun mundur.
proses

Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yang menewaskan 2.000 jiwa manusia.
Danau yang tampak tenang di selatan Inggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap ke dalam pasir hidup. Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri.
Kesan orang-orang terhadap pasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya. Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasir hidup adalah suatu momok yang dapat mengisap manusia ke lubang tak berdasar.
Akan larut jika permukaan Quicksand terganggu
Seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda, yakni Daniel Bonn pernah menemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hidupsambil berkata padaBonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian lenyap tak berbekas. Lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembali ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.
Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hidup yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru. Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket.
Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.
Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.
Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil
Menurut hasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hidup umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalampasir hidup tersebut, membentuk tekanan yang sangat besar pada tubuh, membuat kita sangat sulit mengeluarkan tenaga.
Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hidup tersebut. Setelah dikalkulasi peneliti terkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang.
Kecuali dibantu dengan mobil derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hidup tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hidup“melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu. Resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korban tetap berada dalam pasir hidup tersebut untuk sementara waktu.
Bagaimana menyelamatkan diri 

Sebenarnya sebagian besar pasir hisap tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film. Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanya dijumpai di sekitar pantai.

Menurut Benn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hisap dapat menenggelamkan manusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masuk ke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hisap hanya merasakan sedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap.

Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hisap, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.
Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hisap tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur.

Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hisap.
 
Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hisap, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.

Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap.

Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.
 
Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar.

Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.

“Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature.

Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.
 
Sabar dan tenang
“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.

Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.
Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.
   
Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hisap tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur.

Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hisap.

Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hisap, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.

Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap.

Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.

Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar.

Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.

“Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature.

Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.

Pasir hisap bukanlah tipe tanah yang unik; biasanya ia hanyalah pasir biasa atau jenis lain dari tanah yang kasar. Pasir hisap tidak lebih dari campuran pekat antara pasir dan air. Hal ini dapat terjadi di mana saja di bawah kondisi yang tepat menurut Denise Dumouchelle , ahli geologis dari United States Geological Survey (USGS). 

Pasir hisap terjadi ketika air merembes memasuki area pasir yang longgar dan pasir kemudian menjadi mudah bergerak . Bila air terperangkap dalam kumpulan pasir dan tidak dapat keluar, maka terbentuklah “tanah cair” yang tidak bisa lagi menahan berat badan kita. Ada dua cara di mana pasir bisa menjadi “pasir hisap”: 
1. Aliran air bawah tanah – Kekuatan aliran air ke atas menentang kekuatan gravitasi , menyebabkan butiran pasir menjadi lebih ringan.
2. Gempa bumi – Kekuatan tanah bergetar dapat meningkatkan tekanan air tanah dangkal, yang mencairkan lapisan pasir dan lumpur. Permukaan yang cair akan kehilangan kekuatan, menyebabkan bangunan atau benda lain yang ada di permukaannya akan tenggelam atau jatuh.
Getaran ditambah aliran air mengurangi gesekan antara partikel pasir dan menyebabkan pasir berperilaku seperti cairan. Untuk memahami pasir hisap, kita harus memahami proses pencairan. Ketika tanah mencair, seperti pasir hisap, ia akan kehilangan kekuatan dan berperilaku seperti cairan kental. Pencairan dapat menyebabkan bangunan tenggelam selama gempa bumi.
Pasir hisap dapat terjadi di hampir setiap lokasi di mana terdapat aliran air. Tempat di mana pasir hisap paling mungkin terjadi meliputi:
  • Sungai
  • Pantai
  • Danau dekat pantai
  • Dekat mata air bawah tanah
  • Rawa
Saat kamu di pantai , perhatikanlah perbedaan dalam pasir saat kamu berdiri pada bagian yang berbeda dari pantai yang memiliki berbagai tingkat kelembaban. Jika kamu berdiri di bagian terkering dari pantai, pasir memegang dan kamu akan baik-baik saja. Gesekan antara partikel pasir menciptakan permukaan yang stabil untuk kita berdiri di atasnya.
Jika kamu bergerak lebih dekat ke air, kamu akan melihat bahwa pasir yang cukup basah bahkan lebih padat daripada pasir kering. Sejumlah air yang cukup akan menciptakan daya tarik kapiler yang memungkinkan partikel-partikel pasir untuk mengumpul. Ini adalah apa yang memungkinkan kita untuk membangun istana pasir.
Tapi pasir pantai bisa dengan mudah menjadi pasir hisap jika ada cukup aliran air keatas melaluinya. Jika jumlah yang berlebihan dari air mengalir melalui pasir, hal ini memaksa partikel pasir terpisah. Pemisahan partikel menyebabkan tanah menjadi longgar, dan setiap benda di atas pasir akan mulai tenggelam melaluinya.
Sabar dan tenang
“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.

Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.
Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.

Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.


Worlds First Ever Things Invented By Humans - Amazing Things But Who Invented them & When?


1. World First Digital Camera (1975): Created by Kodak's engineer Steve Sasson

In December 1975, Kodak engineer Steve Sasson invented something that would, decades later, revolutionize photography: the world's first digital camera. It was the size of a toaster, and captured black and white images at a resolution of 100×100 - or 0.01 megapixels in today's marketing terminology. The images were stored on cassette tape, taking 23 seconds to write. The camera uses an ADC from Motorola, a bog-standard (for the 1970s) lens from a Kodak movie camera, and a CCD chip from Fairchild Semiconductor - the same technology that digital cameras still use today. To playback the images, a special computer and tape reader setup (pictured below) was built, outputting the grainy images on a standard TV. It took a further 23 seconds to read each image from tape.

2. World's First Motorcycle (1885): Daimler's "riding car"



The First Motorcycle was designed and built by the German inventors Gottlieb Daimler and Wilhelm Maybach in Bad Cannstatt (Stuttgart) in 1885. It was essentially a motorised bicycle, although the inventors called their invention the Reitwagen ("riding car"). It was also the first petroleum-powered vehicle.


3. World's First Web Server and Web Site (1990): a NeXT computer at CERN

Info.cern.ch was the address of the world's first-ever web site and web server, running on a NeXT computer at CERN. The first web page address was http://info. cern.ch/hypertex t/WWW/TheProject .html, made by Tim Berners-Lee.


4. World's First Novel (1007): Tale of Genji

More than a thousend years ago, on 1007, a Japanese court lady put the finishing touches on what is considered the world's first novel. Spanning 75 years, more than 350 characters, and brimming with romantic poems, the "Tale of Genji" tells the story of an emperor's son, his quest for love, and the many women he meets along the way. It is attributed to the Japanese noblewoman Murasaki Shikibu.


5. World's First Album Cover (1938): Smash Song Hits by Rodgers and Hart

Before Alex Steinweiss, then a 23-year-old designer, invented album covers in 1938 for Columbia Records, albums were sold in plain brown wrappers. The album "Smash Song Hits by Rodgers and Hart" was the very first album cover in the world.


6. World's First Motel (1925): Motel Inn

Motel Inn in San Luis Obispo, California, is the world's first motel. It was built in 1925 by LA architect Arthur Heineman, who coined the term motel meaning "motor hotel." Motel Inn was originally called the Milestone Mo-Tel. Back then, one night stay was $1.25. Heineman couldn't afford the trademark registration fee, so his competitors were able to use the word "motel." The motel is still in operation today.


7. World's First Concept Car (1938): Buick Y-Job

Designed in 1938 by the famous General Motors designer Harley Earl, the Buick Y-Job is considered by most to be the first concept car. The car had power-operated hidden headlamps, "gunsight" hood ornament, wraparound bumpers, flush door handles, and prefigured styling cues used by Buick until the 1950s.


8. World's First Skyscraper (1885): Home Insurance Building in Chicago

Considered to be the first skyscraper in the world due to the building's unique architecture and unique weight bearing frame, the Home Insurance Building was built in 1885 in Chicago, Illinois and demolished in 1931 to make way for the Field Building (now the LaSalle National Bank Building). It was the first building to use structural steel in its frame, but the majority of its structure was composed of cast and wrought iron. It was the first tall building to be supported, both inside and outside, by a fireproof metal frame. It had 10 stories and rose to a height of 138 feet (42 m) high.


9. World's First Computer Mouse (1964): by Douglas Engelbart

The world's first computer mouse was made by Douglas Engelbart in 1964, it consisted of two gear-wheels positioned perpendicular to each other -- allowing movement on one axis. Ergonomic shape, great button placement -- and it's made of wood.


10. World's First X-Ray (1895): Röntgen's wife hand

In 1895 Wilhelm Conrad Röntgen, professor of physics the University of Wurburg in Germany, was doing experiments with electrical discharges in evacuated glass tubes. Late in 1895 Wilhelm Röntgen was alone at night doing his experiments, this time in the dark and noticed a glow was produced on the wall, which he knew was not caused by fluorescence or visible light. He named these new, unidentified rays 'X' or if you prefer; X-rays. After several months of playing with his discovery he noticed that objects place in the path of the rays cast shadows and created images on the wall. Soon after he used a photgraphic plate and had his wife, Frau Röntgen, place her hand in the path of the X-rays, creating the world's first X-ray picture. In 1901 Wilhelm Röntgen was awarded the very first Nobel Prize in Physics for this discovery.


11. World's First Photograph (1826): "View from the Window at Le Gras"

Centuries of advances in chemistry and optics, including the invention of the camera obscura, set the stage for the world's first photograph. In 1826, French scientist Joseph Nicéphore Niépce, took that photograph, titled View from the Window at Le Gras at his family's country home. Niépce produced his photo-a view of a courtyard and outbuildings seen from the house's upstairs window-by exposing a bitumen-coated plate in a camera obscura for several hours on his windowsill.


12. World's First Magazine (1731): The Gentleman's Magazine

The Gentleman's Magazine, first published in 1731, in London, is considered to have been the first magazine. Edward Cave, who edited The Gentleman's Magazine under the pen name "Sylvanus Urban", was the first to use the term "magazine", on the analogy of a military storehouse of varied materiel, originally derived from the Arabic makazin "storehouses" . It ceased publication in September, 1907.


13. World's First Microprocessor (1971): Intel 4004

In November, 1971, a company called Intel publicly introduced the world's first single chip microprocessor, the Intel 4004 (U.S. Patent #3,821,715), invented by Intel engineers Federico Faggin, Ted Hoff, and Stan Mazor. After the invention of integrated circuits revolutionized computer design, the only place to go was down -- in size that is. The Intel 4004 chip took the integrated circuit down one step further by placing all the parts that made a computer think (i.e. central processing unit, memory, input and output controls) on one small chip. Programming intelligence into inanimate objects had now become possible.


14. World's First Crossword (1913): Arthur Wynne's Invention

In 1913, Arthur Wynne had the job of devising the weekly puzzle page for Fun, the eight-page comic section of the New York World, a major newspaper of the time. When he devised what he called a Word-cross for the Christmas edition, published on 21 December, he could have no idea that he would be starting a worldwide craze.


15. World's First MP3 Player (1998): MPMan 32MB

Released in 1998, the Eiger Labs MPMan was the world's first MP3 player, boasting 32MB of internal memory -- expandable to 64MB. Available in F10 or F20 models, the latter boasting SmartMedia compatibility, this player set you back a mere $69 + shipping. It measures a slim 91 x 70 x 16.5 mm.

Tree Houses: World Most Amazing Tree Houses


Most Amazing Tree Houses around the World


Tree houses, treehouses, or tree forts, are platforms or buildings constructed around, next to or among the trunk or branches of one or more mature trees while above ground level. Tree houses can be used for recreation, work space, habitation, observation or as temporary retreats.

Tree houses are buildings constructed among the branches or next to the trunk of one or more mature trees, and are raised above the ground. Tree houses can be built for recreation or permanent habitation. Generally, the term “tree fort” is used only for recreational structures and not permanent homes.

In some parts of the tropics, houses are either fastened to trees or elevated on stilts to keep the living quarters above the ground to protect occupants and stored food from scavenging animals. The Korowai, a Papuan tribe in the southeast of Irian Jaya, live in tree houses, some nearly 40 metres (130 ft) high, as protection against a tribe of neighbouring head-hunters, the Citak.

Tree houses are an option for building eco-friendly houses in remote forest areas, because they do not require a clearing of a certain area of forest. The wildlife, climate and illumination on ground level in areas of dense close-canopy forest is not well suited for human habitation.

Tree houses can be built with a wide range of materials. Wood is commonly used for structural parts and cladding due to its strength, light weight and low cost. Steel is used for brackets, cables and bolts, including specialized tree bolts capable of supporting up to 6,000 pounds (2,700 kg). Builders of tree houses sometimes use recycled materials or parts, such as reclaimed window frames, doors and used lumber. One motivation for this is to promote sustainability by re-using resources. Reclaiming materials can also save money compared with buying new materials and can add a retro or abstract style to the design of the structure. Fabrics can be used to produce non-rigid temporary structures that are more like tree tents than tree houses.

Amazing tree houses aren’t just for children anymore – in fact, some are so well made and carefully detailed, they rival most people’s homes. The artistry and innovation put into some tree house designs and plans elevates them from fun getaways to architectural wonders. They arere located all over the world, from just north of NYC to the rain forests of Costa Rica. These fifteen incredible tree houses might just make you want to leave your own home for a loftier living space.